Senin, 10 November 2014

 Doa untuk Orang Tua kita Tercinta 
mendoakan mereka. Banyak sekali bentuk doa untuk orang tua kita tercinta yang bisa kita panjatkan. namun diantara sekian banyak jenis doa yang ada, Alloh Subhanahuwata’ala memilih beberapa doa dan meng-abadikannya dalam Al Quran. Para nabi pun telah memberikan contoh yang baik kepada kita dalam mendoakan kedua orang tua kita. Alloh Ta’ala memuat doa-doa mereka dalam Al Quran agar hal ini menjadi panutan bagi orang-orang yang datang sesudah mereka termasuk kita didalamnya, diantara doa-doa nya adalah: Doa Nabi Ibrohim untuk Orang Tuanya Nabi Iborohim ‘Alaihi salam merupakan salah satu nabi yang bisa kita jadikan tauladan bagi kita. Dalam Al Quran, Alloh Ta’ala mengabadikan do’anya pada surat Ibrahim ayat ke 41 yang artinya: “Ya Rabb kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)“. (QS. Ibrahim: 41) Doa nabi Nuh untuk Orang Tuanya “Ya Rabbi! ampunilah aku, ibu bapakku, orang yangmasuk ke rumahku dengan beriman dansemua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan“. (QS. Nuh: 28) Kisah Abu Hurairah & dan Doa Rasululloh untuk Ibu Abu Hurairah Sebagai tambahan dari bembahasan kali ini, izinkan kami menyampaikan sebuah kisah tentang salah saorang sahabat mulia yaitu Abu Hurairah yang ia merupakan anak yang shalih dan berbakti kepada Ibunya: Mendo’akan kedua orang tua bukan hanya ketika mereka sudah wafat, namun juga ketika mereka masih hidup. Ibu Bapak adalah orang yang paling besar haknya dalam hal in. Dan mendoakan mereka bukan hanya melalui lisan kita, tapi bisa juga dengan cara meminta kepada orang yang shalih supaya mendoakan kebaikan, hidayah dan petunjuk bagi kedua orang tua ktia. Usaha yang maksimal harus ditempuh oleh seorang anak yang berbakti untuk kebaikan dan keshalilan bapak ibunya. dalam hal ini seorang shohabat mulia Abu Hurairah telah memberikan contoh teladan yang baik untuk kita. Imam Muslim meriwayatkan dalam shihnya dari Yazid bin Abdurrahman, ia berkata: “Abu Hurairah Radliallohu’anhu bercerita kepadaku: “Dahulu aku mengajak ibuku memeluk Islam,saat itu ia masih musyrik. Pada suatu hari aku pergi mendakwahinya, lalu aku mendengar perkataannya yang tidak mengenakkan tentang Rasulullah Sholallohu’alaihi wa sallam. Aku pun menemui Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam sambil berlinang air mata. Kukatakan kepada beliau: “Wahai Rasululloh, aku telah mengajak ibuku memeluk Islam, namun ia menolak ajakanku. Pada suatu hari aku pergi mendakwahinya, lalu aku mendengar perkataannya yang tidakmengenakan tentang dirimu! Mohonkanlah kepada Alloh semoga memberi hidayah bagi Ibuku! Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam berdo’a yang artinya: “Ya Alloh, berilah hidayah bagi ibu Abu Hurairah!“ Aku pun keluar dengna perasaan gembira karena doa Rasululloh tersebut. Sesampainya di ambang pintu kudapati pintu tertutup. Ibuku ternyata mendengar saura langkahku. Ia berkata: “Tetaplah engkau ditempatmu hai Abu Hurairah!” Aku mendengar suara percikan ari dari dalam, ternyata ibuku sedang madni lalu mengenakan baju kurung dan selendangnya, baru kemudian membukakan pintu, ia berkata: “Hai Abu Hurairah, sesungguhnya aku bersaksi Lailahailalloh dan kau bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Alloh dan Rasul-Nya.” lalu akupun kembali menemui Rasululloh sambil berlinang air mata karena luapan kegembiraan. aku berkata: “Wahai Rasulullah, sambutlah kabar gembira, doamu telah dikabulkan Alloh! Alloh telah memberi hidayah bagi ibuku!” Beliaupun memanjatkan segala puji bagi Alloh Ta’ala sembari mengucapkan perkataan yang baik. Aku pun berkata ” Wahai Rasululloh, mohonkanlah kepada Alloh agar menjadikan segenap kaum mukminin mencintai aku dan ibuku serta menjadikan kami mencintai hamba-hamba-Nya yang beriman.” Maka Rasululloh Sholallohu’alaihi wa salam berdoa: “Ya Alloh, jadikanlah hamba-Mu ini (Yakni Abu Hurairah) dan ibunyaoran gyang dicintai oleh kaum mukminin dan jadikanlah mereka mencitai orang-orang yang beriman!“ Abu Hurairah Radhiallohu’anhu berkata “Maka setiap hamba mukmin yang mendengar perihal diriku pasti mencitai diriku meski belum melihatku” Sungguh sebuah tealadan yang agung dari seorang naak shalih, yang berbakti pada orang tuanya. Cobalah lihat bagaimana kegigihan Abu Hurairah radhilallohu’anhu dan usahanya yang pantangmenyerah dalam mendakwahi ibunya agar mendapatkan petunjuk kepada Islam. Hingga ia menempuh jalan yang paling mulia yaitu doa. Dan bukan hanya doanya saja, bahkan ia meminta kepada Rasulullah agar mendoakan ibunya. Cara seperti ini ada baiknya di contoh oleh siapa saja yang menginginkan kedua orang tuanya mendapatkan petunjuk kepada Islam dan Sunnah. Doa terbaik untuk kedua orang tua Dari beberapa penggalan kisah diatas setidaknya dapat ktia simpulkan bahwa seorang anak hendaknya senantiasa mendoakan kedua orang tuanya baik ia masih hidup maupun telah tiada. Seorang anak hendaknya mendokan segala kebaikan bagi kedua orang tuanya terutama kebaikan bagi kedua orang tua kita diakhirat berupa hidayah agar senantiasa Istiqomah di jalan Islam dan Sunnah. Berikut Doa yang dapat kita panjant kan untuk kedua orang tua kita berdasarkan Al Quran: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ Artinya : “Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28) وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا “Dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al Isra : 24) Doa yang lebih mashur dan banyak dikenal dikalangan kita mungkin gabungan dari kedua ayat tersebut yaitu: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!