Keutamaan Membaca Bismillah
Setiap surat Al Qur'an (kecuali surat At Taubah) diawali dengan
Bismillahir rohmaanir rohiim. Artinya dengan nama Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Surat At Taubah tidak diawali dengan
Bismillah karena Allah menyatakan kemarahannya terhadap kaum kafir yang
melanggar perjanjian lewat surat tersebut.
Demikian pula setiap perbuatan baik, agar berkah harus diawali dengan
ucapan Bismillah. Jika tidak, maka setan bisa masuk ke situ. Apabila
lupa menyebut "Bismillah" hendaklah mengucapkan: Bismillahi awwaalahu wa
aakhirohu "Bismillah pada awal dan akhirnya".
Bismillah juga dapat dipakai untuk mengobati penyakit.
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, artinya dalam
melakukan sesuatu hendaknya kita juga bersikap pengasih dan penyayang.
Tidak keji dan kejam.
Dari 'Amr bin Abu Salamah Ra, katanya: "Rasulullah
s.a.w. bersabda kepadaku: "Ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan
tangan kananmu serta makanlah dari makanan yang ada di dekatmu."
(Muttafaq 'alaih)
Dari Aisyah Ra, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila seorang
dari engkau semua makan, maka hendaklah menyebutkan nama Allah Ta'ala
-yakni mengucapkan Bismillah-. Jikalau ia terlupa menyebutkan nama Allah
Ta'ala pada permulaan makannya itu, maka hendaklah mengucapkan:
"Bismillahi awwalahu wa akhirahu," artinya: Dengan nama Allah pada
permulaan -makan- dan pada penghabisannya." [HR Tirmidzi dan Abu Daud -
Sahih]
Dari Hudzaifah r.a., katanya: "Kita semua itu apabila mendatangi makanan
bersama Rasulullah s.a.w., maka kita tidak akan meletakkan
tangan-tangan kita lebih dulu sebelum Rasulullah s.a.w. memulainya, lalu
beliau meletakkan tangannya. Sesungguhnya kita semua pernah mendatangi
makanan pada suatu ketika bersama beliau s.a.w., lalu datanglah seorang
jariah -wanita-, mungkin seorang hamba sahaya atau seorang merdeka,
seolah-olah ia dijorokkan -seperti didorong kedepan karena amat cepat
jalannya-, lalu ia maju untuk meletakkan tangannya pada makanan,
kemudian Rasulullah s.a.w. mengambil tangannya -dilarang makan dulu-.
Seterusnya datang pulalah seorang A'rab -penghuni pedalaman negeri
Arab-, seolah-olah ia dijorokkan, lalu tangannya diambil pula oleh
beliau s.a.w. Setelah itu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya
syaitan itu mencari halalnya makanan itu apabila tidak disebutkan nama
Allah Ta'ala atasnya -yakni tidak dibacakan Bismillah lebih dulu-.
Sebenarnya syaitan itu datang dengan membawa jariah ini untuk mencari
halalnya makanan ini baginya, tetapi saya telah mengambil -yakni
menahan- tangannya. Kemudian datang pulalah syaitan tadi dengan membawa
orang A'rab ini untuk mencari halalnya makanan ini baginya, lalu saya
ambil pula tangannya. Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman
kekuasaanNya, sesungguhnya tangan syaitan itu ada di dalam genggaman
tanganku ini bersama kedua tangan orang yang kupegang ini." Sesudah itu
beliau s.a.w. menyebutkan nama Allah Ta'ala -yakni membaca Bismillah-
lalu makan." (Riwayat Muslim)
Dari Umayyah bin Makhsyi as-Shahabi r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
-pada suatu ketika- duduk di situ ada seorang lelaki yang makan lalu
tidak mengucapkan Bismillah, sehingga makanannya tidak tertinggal
melainkan sesuap saja. Setelah orang itu mengangkatkan sesuatu yang
tertinggal tadi di mulutnya, tiba-tiba ia mengucapkan: Bismillahi
awwalahu wa akhirahu." Kemudian Nabi s.a.w. ketawa latu bersabda: "Tidak
henti-hentinya syaitan tadi makan bersama orang itu. Tetapi setelah ia
ingat untuk mengucapkan nama Allah -yakni setelah membaca Bismillah,
maka syaitan tadi memuntahkan seluruh makanan yang telah ada dalam
perutnya-. (Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i)
Dari Aisyah Ra, katanya: "Rasulullah s.a.w. -pada suatu ketika- hendak
makan sesuatu makanan bersama enam orang sahabat-sahabatnya. Lalu
datanglah seorang A'rab -penghuni pedalaman negeri Arab-, kemudian makan
makanan itu dalam dua kali suap saja. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda:
"Sesungguhnya saja andaikata orang ini suka membaca Bismillah -sebelum
makannya tadi- niscaya makanan itu dapat mencukupi engkau semua pula
-karena adanya keberkahan dalam makanan itu-."[HR Tirmidzi - Sahih]
Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah
mengucapkan: Bismillahi awwaalahu wa aakhirohu "Bismillah pada awal dan
akhirnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang mereka akan menggauli
istrinya, hendaklah ia membaca: "Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami
dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada
kami". Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut
membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya.
(Shahih Muslim No.2591)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila seorang dari kamu sekalian ingin
berbaring ke tempat tidurnya, maka hendaklah ia memegang ujung kainnya
lalu kirapkanlah tempat tidurnya (menghilangkan debu) serta bacalah
bismillah, sebab dia tidak mengetahui apa yang tinggalkan setelahnya di
atas tempat tidurnya itu. Kemudian jika ia hendak berbaring, maka
berbaringlah di atas sisi kanannya dan bacalah doa: "Maha Suci Engkau,
ya Allah Tuhanku, karena Engkaulah aku membaringkan tubuhku dan karena
Engkau pulalah aku mengangkatnya. Apabila Engkau mencabut jiwaku, maka
ampunilah ia dan apabila Engkau melepaskannya (menghidupkan) maka
jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang saleh".
(Shahih Muslim No.4889)
Dari Anas r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang
mengucapkan, yakni ketika keluar dari rumahnya: Bismillah, tawakkaltu
'alallah wala haula wala quwwata illabillah -artinya: Dengan menyebut
nama Allah, saya bertawakkal kepada Allah dan tiada daya serta tiada
kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah, maka kepada orang itu
dikatakanlah: "Engkau telah diberi petunjuk, telah pula dicukupi
keperluanmu, dan telah diberi penjagaan. Syaitanpun menyingkirlah dari
orang tersebut." Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa'i
Dari Umar bin Abu Salamah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya -pada
ketika itu- adalah seorang anak yang ada di bawah pengawasan Rasulullah
s.a.w., tanganku berputar-putar ke sekitar piring -kalau makan-. Lalu
Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Hai anak, ucapkanlah Bismillah,
makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat
denganmu." (Muttafaq 'alaih)
Dari Wahsyi bin Harb r.a. bahwasanya para sahabat Rasulullah s.a.w.
berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya kita semua ini makan dan tidak
kenyang." Beliau s.a.w. bersabda: "Barangkali engkau semua
berpisah-pisah -dalam makan itu-." Mereka menjawab: "Ya." Beliau s.a.w.
bersabda lagi: "Maka dari itu berkumpullah engkau semua kepada makananmu
itu dan sebutkanlah nama Allah -yakni bacalah Bismillah-, tentu akan
diberkahi dalam makanan itu." (Riwayat Abu Dawud)
Dari Ibnu Abbas raaniailahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Janganlah engkau semua minum sekaligus seperti minumnya unta,
tetapi minumlah dua kali atau tiga kali. Bacalah Bismillah jikalau
engkau semua memulai minum dan bacalah Alhamdulillah jikalau engkau
semua angkat -yakni selesai minum-." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi
Dari Abu Abdillah yaitu Usman bin Abul 'Ash r.a. bahwasanya ia mengadu
kepada Rasulullah s.a.w. karena adanya suatu penyakit yang diderita
dalam tubuhnya, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda padanya: "Letakkanlah
tanganmu pada tempat yang engkau rasa sakit dari tubuhmu itu, kemudian
ucapkanlah "Bismillah" tiga kali, lalu ucapkanlah pula sebanyak tujuh
kali -yang artinya-: "Saya mohon perlindungan dengan kemuliaan Allah dan
kekuasaanNya dari keburukannya sesuatu yang saya peroleh dan saya
takutkan." (Riwayat Muslim)
Dari Ali bin Rabi'ah, katanya: "Saya menyaksikan Ali bin Abu Thalib r.a.
diberi seekor kendaraan untuk dinaiki olehnya. Ketika ia meletakkan
kakinya pada pijakan kaki, ia berkata -yang artinya-: "Dengan nama Allah
-Bismillah-." Setelah berada di punggungnya, lalu mengucapkan -yang
artinya-: "Segenap puji bagi Allah yang menundukkan kendaraan ini untuk
kita dan kita tidak kuasa mengendalikannya tanpa pertolongan Allah.
Sesungguhnya kita akan kembali kepadaNya." Selanjutnya ia mengucapkan
-yang artinya-: "Segenap puji bagi Allah -Alhamdulillah-," tiga kali.
Seterusnya mengucapkan -yang artinya-: "Allah adalah Maha Besar -Allahu
Akbar-," tiga kali. Kemudian mengucapkan pula -yang artinya-: "Maha Suci
Engkau, sesungguhnya saya menganiaya diri saya sendiri, maka berikanlah
pengampunan kepada saya, sesungguhnya saja tidak ada yang dapat
memberikan pengampunan melainkan Engkau." Setelah mengucapkan semua itu
lalu Ali r.a. ketawa. Kepadanya ditanyakan: "Ya Amirul mu'minin, mengapa
Anda ketawa?" Ia menjawab: "Saya pernah melihat Nabi s.a.w. mengerjakan
sebagaimana yang saya kerjakan itu, lalu beliau s.a.w. ketawa. Saya
bertanya: "Ya Rasulullah, karena apakah Tuan ketawa?" Beliau s.a.w.
menjawab: "Sesungguhnya Tuhanmu yang Maha Suci itu merasa heran terhadap
hambaNya apabila ia mengucapkan: "Ampunkanlah untukku dosa-dosaku," ia
mengetahui bahwasanya memang tidak ada yang kuasa mengampuni dosa selain
daripadaKu." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud serta Tirmidzi
0 komentar:
Posting Komentar